Desa Sukorejo

Menurut sumber cerita dari para sesepuh desa, diketahui bahwa sebelum tahun 1918 Desa Sukorejo terbagi menjadi 2 Desa yaitu Desa Pule, Sukorejo dan Desa Nglayur, dengan dipimpin oleh 2 Kepala Desa.Menurut cerita dari orang-orang tua, dahulu kala di desa Pule itu terdapat kayu pule yang besar dan kulitnya bermanfaat untuk obat-obatan (jamu). Desa Nglayur disitu terdapat sumber air dan keluar ikan layur yang banyak, maka oleh tokoh-tokoh penduduk dinamakan Nglayur. Pada tahun 1919 oleh Pemimpin Belanda dua desa tersebut dikomplang dijadikan satu Kelurahan (desa) yang dinamakan Desa Sukorejo yang diartikan menjadi Suko = “seneng”, Rejo = “rame”.

Adapun Desa Sukorejo dipimpin oleh seorang Petinggi / Lurah / Kepala Desa yang secara berurutan sebagai berikut :

1. Bapak Singontono : 1919 sampai dengan 1926
2. Bapak Wirjotaruno : 1926 sampai dengan 1939
3. Bapak Sukardjo : 1939 sampai dengan 1960
4. Bapak Parjadi : 1960 sampai dengan 1968
5. Bapak Somoredjo : 1968 sampai dengan 1970
6. Bapak P. Sukomiharjo : 1970 sampai dengan 1990
7. Bapak Sungeb Djarwanto : 1990 sampai dengan 2007
8. Bapak H. Kasbullah Huda : 2007 sampai dengan 2013
9. Bapak Sunarto, SIP : 2013 sampai dengan sekarang

                   Berdasarkan riwayat tersebut maka daerah ini dikenal dengan Desa Sukorejo sampai sekarang.